kuBERHENTI Mencari Kebahagiaan

Hampir setiap tahun ku tulis sebuah resolusi baru.
Lembar demi lembar resolusi ku gantung di hadapanku. Dari tahun 2000 hingga 2009. Kubaca satu persatu, resolusi apa yang berhasil kucapai ataupun yang gagal kudapatkan.
Hmm..ku cari benang merahnya,
“Ternyata aku selalu mencari kebahagiaan”
9 tahun masa pencarian, kebahagiaan itu selalu ku cari.

Dan tiba-tiba...
"Cling..cling.. ", tiba-tiba ku terbangun.
Demmmm…. Pantesan kebahagiaan itu selalu kucari terus.
Sampai tahun kuda pake sepatu kaca juga , tidak akan berhenti ku mengapainya.

OMG, Pencarian ini akan selalu sia-sia dan selama 9 tahun ketololan ini kulakukan tanpa kusadari.
Mengapa ku letakkan kebahagiaan itu diluar diriku, dan ku terus saja mencoba mengejarnya.

Hey, kemana kitab sucimu?

Kamu melihat dengan mata yang buta
Kamu mendengar dengan telinga yang tuli
Kamu meraba dengan urat tangan yang putus
Dan Kamu mencoba bersimpati dengan hati yang mati

Wajarlah, bila kamu merapuh ………

Lalu mengapa kamu selalu teriak

Bila selama ini kamu hanya bersandar pada sesuatu yang tak abadi
Tak perlu menyalahkan sekitarmu

Bukan kah itu pilihanmu?

Lalu kemana kitab suci yang kau agungkan itu?

Hey, kemana kitab sucimu? Ia hanya kau letakkan di tempat paling atas hingga kau sulit menggapainya
Hey, kemana kitab sucimu? Yang selalu kau pakai, dan kadang kau lemparkan untuk mengusir makhluk gaib
Hey, kemana kitab sucimu? Yang hanya kamu bawa dan kamu baca disaat bulan suci itu tiba
Hey, kemana kitab sucimu? Yang kamu buka dan kamu baca tapi tidak kau mengerti

Jangan salahkan siapapun atas kerapuhan yang kamu miliki
Karena ini semua adalah pilihanmu

Mulai sekarang, Berpikirlah ……

numbered page navigation for blogger

page navigation adalah panduan buat pembaca untuk memudahkan mereka melihat artikel dalam blog layaknya sebuah buku. Ada halamannya. Berikut ini cara membuat page navigation :
1. Copy paste sintak dibawah ini sebelum </b:skin>

.showpageArea a {
text-decoration:underline;
}
.showpageNum a {
text-decoration:none;
border: 1px solid #ccc;
margin:0 3px;
padding:3px;
}
.showpageNum a:hover {
border: 1px solid #ccc;
background-color:#ccc;
}
.showpagePoint {
color:#333;
text-decoration:none;
border: 1px solid #ccc;
background: #ccc;
margin:0 3px;
padding:3px;
}
.showpageOf {
text-decoration:none;
padding:3px;
margin: 0 3px 0 0;
}
.showpage a {
text-decoration:none;
border: 1px solid #ccc;
padding:3px;
}
.showpage a:hover {
text-decoration:none;
}
.showpageNum a:link,.showpage a:link {
text-decoration:none;
color:#333;
}

Sintak diatas adalah CSS untuk warna page navigation. Anda dapat menggantinya sesuai dengan warna desain blog yang dimiliki.

Kau ku maafkan Ibu

Tiap-tiap anak punya rizkinya sendiri.. Jadi, jangan2 banyak orang tua yg menopang hidup pd anaknya karena rizki anaknya yg diterima melalui dirinya.. Hmm.. (Hanya perantara-red)
Kalimat itu aku copas dari status seorang kawan di jejaring sosial. Ku jadi teringat ama Rissa , sebut saja namanya begitu, seorang anak yang terlahir dengan paras cantik dan kelengkapan jasmani yang sempurnah. Ketidaksempurnaan (menurutnya) hanyalah pada kemampuan ekonomi keluarganya.

Gadis yang beranjak dewasa ini mestinya saat ini duduk dibangku kuliah, ia memiliki kulit kecoklatan dan parasnya cantik layaknya gadis sunda. Secara jasmani dia sangat cukup merawat dirinya. Tadinya tak terpikir olehku bahwa dia memiliki keluarga ekonomi lemah.

22 Desember biasanya diperingati sebagai hari ibu, tapi tidak bagi Rissa. Dia memiliki kenangan yang tak mengenakkan tentang ibunya. Sejak kecil Rissa hidup di jalan, mendampingi sang Ibu sebagai pengemis. Wajahnya yang imut tentunya membuat banyak orang mengulurkan selembar kertas hijau untuk sang Ibu.