Saat ini adalah era
customer satisfaction, yaa.. kepuasan pelanggan. Berbagai fasilitas untuk memanjakan pelanggan mulai dari kursi duduk yang nyaman, wi-fi gratis, cemilan gratis, colokan gadget gratis hingga TV LCD. Betul-betul membuat para pelanggan seolah-olah lupa sudah berapa lama dia nongkrong ditempat itu.
Tapi saya ingin menyoroti bagian TV LCD khususnya di area-area publik seperti tempat yang saya alami ini. Oneday, saya nongkrong disalah satu provider telekomunikasi mengurusi chip kartu yang tidak terdeteksi hapeku. Saat menuju loket antrian keluarlah angka 313, antrian ke-49.
"Wah keren nih...", dalam hati.
Berarti saya bisa mengukur berapa lama saya akan menunggu disini. Bila 1 antrian rata-rata maksimal 3 menit, artinya maksimal 49 x 3 menit saya akan berada disini. Weeekkksss edun banget. Luamannnyo. "Saya masih bisa melihat toko sebelah untuk cari makan", pikirku.
Zee : "Ma, kok tabungan Z berkurang. Mama kemarin tidak nabungkan koin 10ribu ya?".
Saya : "Ah masa sih nak, angkanya tidak bertambah. Coba bunda liat bukunya?"
Setelah saya perhatikan , ternyata ada biaya administrasi yang memotong angka dibuku hitam itu sehingga angkanya bukannya membesar malah mengecil.
Sobs, saya pernah menanyakan kesalah satu customer service bank di indonesia, berapa saldo minimal yang harus saya miliki biar saldo menjadi impas setelah di potong biaya administrasi, biaya bunga dan biaya-biaya lain yang diclaiman pada nasabah. Fantastis. Angkanya sekitar 7 juta dengan rate bunga bank saat saya menanyakan.
|
sumber internet |
Alamak, sudah nyaris satu minggu ini otak saya tiba-tiba stagnan. Diajak mikir kerjaan kantoran, bawaannya tarsok..tarsok... (nTAR beSOK aja).
Something wrong with my head nih.....
Beberapa hal yang sudah coba saya kerjakan untuk mengatasi kebosanan ini adalah :
a.
Ngemil. Ahhh cara ini jarang saya tempuh, tapi saya berpikir mungkin perlu. Makan coklat, minum jus setiap malam. Hasilnya ....? Nihil. Yang ada berat badan saya naik dan boring saya tetap ada. Erggg.....
|
Sumber : situs arrahmah |
Berita PHK merebak dari tahun 2010 hingga sekarang. Bahkan di tahun 2016 ini diawali dengan berhentinya beroperasional Ford di Indonesia. Ini resmi di lansir
di situs ford atas keputusan mereka mengakhiri operasional bisnisnya di paruh kedua tahun 2016.
Salah siapa?
"Salah manajemen dong. Karena tidak mampu mengelola investasi yang ada sehingga tidak mencapai margin keuntungan yang diharapkan,"guman pengamat.