Akad dalam berniaga virtual

Tidak disangka, akhirnya saya menulis juga kisah ini di blog. Tadinya mo disimpan dalam hati saja, tapi akhirnya ingin saya sharing buat pembaca nhirany.

Sebagai pemain onlineshop , ada aturan tidak tertulis antara supplier - reseller - end user bagaimana bertransaksi secara online. Tentunya ini onlineshop yang bukan versi web. Tapi versi sosmed/bbm seperti saya.

Ada satu poin utama bagi kamu yang ingin melakukan  berniaga virtual ala onlineshop seperti saya, yaitu AKAD SEBELUM BERTRANSAKSI.

Akad yang saya maksud adalah kejelasan seluruh informasi yang dibutuhkan oleh user/buyer dan oleh kamu sendiri sebagai seller. Tidak jarang user/buyer tertipu oleh onlineshop yang nakal, tapi kali ini saya sebagai seller yang tertipu oleh user/buyer.



Saya mohon maaf kepada seluruh buyer yang merasa dirugikan atas layanan saya. Mohon kiranya dibukakan pintu maaf atas khilaf dan jangan berhenti untuk mengkritisi saya ya.
 "I was born to make mistake not to fake perfection ", begitu ungkap Sherly salah satu sahabat onlineshop saya.

thanks untuk sherly atas quotenya

Tapi kali ini saya mengalami yang sebaliknya. Saya di "kadali" buyer. Sangat mudah untuk saya menghilang, bila mau. Tapi saya memilih untuk memilih mengganti kerugian buyer yang tak ber-etika itu.
Nilai kerugiannya lumayan besar untuk saya. Jutaan .

Subhanallah.... Tuhan maha baik menjaga dan menegur saya dalam berniaga dengan menghadirkan buyer seperti ini.

salah satu chat saya dgn si buyer

Untungnya suami saya selalu mengingatkan bahwa kembalikan niat bisnisnya pada Allah. Rugi didunia tidak sebanding dengan rugi diakhirat. Sakit hati... itu pasti. But i choose to let it go ...

thanks untuk mb Sri atas quotenya

Smoga Allah membesarkan saya untuk selalu berniaga dalam kejujuran dan kesantunan.

"TRUST is like a paper. Once it's crumpled it can't be perfect again"

Saya berdoa semoga saya selalu dijauhkan dari orang-orang yang tidak baik dalam berinteraksi dengan manusia terutama berniaga.

Salam damai