Quote today : "When you're committed to something, you must really do it, whatever it takes, you accept no excuses, only results. That is commitment.”

 Ipad atau Crayon?

Sore ini terasa berbeda ketika melihat Garu tenggelam dalam permainan di Ipadnya. Anak itu menjadi tergila-gila dengan benda ini. Tiap bangun yang dicari adalah ipad, sebelum tidur yang dimainkan adalah ipad. Ahh.. rasanya ada yang menggantikan aku dalam kehidupan Garu.

Satu tahun bukanlah waktu yang lama, tetapi ternyata ipad mengubah Garu dari sosok balita yang aktif menjadi balita yang pasif. Perubahan mulai tampak dari bobot tubuhnya. Garu yang tadinya ideal berat tubuh dan tingginya berubah menjadi balita yang obesitas.

Hingga suatu hari aku mencoba memberikan sebuah crayon merah padanya. Betapa kagetnya aku, ternyata Garu menolak bermain crayon denganku,"Bunda, saya tidak mau. Ini kotor !!!"

Ya Tuhan...
Padahal crayon ini merupakan cara aku agar bisa lebih dekat dengan garu dan melatih gerakan motorik tangannya lebih baik. Dalam suasana hati yang galau, aku berteriak "Sayang... cepat kemari, ambil ipad itu dari Garu. Ada yang salah dengan kita memberikan ipad padanya".

Tiba-tiba, aku merasakan tepukan keras dipundakku. "Sayang, kamu mimpi ipad ya? Apa papa sudah harus belikan ipad untuk menemani kamu agar tidak bosan dirumah?".
"Tidak usah beib, aku tidak perlu ipad. Cukup crayon saja. Nanti bila anak kita lahir, hadiahnya crayon saja ya sayang", ujarku. Ternyata jika teknologi tidak digunakan sesuai peruntukannya bisa menjadi musibah.

*image diambil dari situs-situs di internet*

2 comments:

  1. Saya juga mau, ah dibelikan ipad. :D

    Ini sebetulnya mimpi apa satire terhadap para orang tua yang terlalu memanjakan anaknya? Semoga kita bukan orang tua yang seperti itu. Salah dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak kita.

    ReplyDelete
  2. mas joko, sebelum diberi kesampeyan, kayaknya dipake saya dulu.
    Tapi mengenai tulisan ipad atau crayon ini memang pemikiran yg lompat2 dalam benak saya. Kadang bagi ortu yang bekerja di karir, mereka mengganti rasa 'bersalah' karena tdk bisa menghabiskan waktu bsama buah hatinya dgn hal2 yg justru belum diperlukan oleh si buah hati. Beruntung bagi mereka yg bisa berbagi dgn anak2nya dalam kualitas dan kuantitas waktu.

    ReplyDelete

dear sahabat ....
thanks to respond my article in "It's my World". Hopefully, your feedback can make the contents of this site more meaningful. Sincerely, - nhirany -

 

© 2009-2016 Copyright N.Hirany. All Rights Reserved.

created by e.n.h.a ~ credits