satu hati banyak cinta

Pagi ini, isi perbincangan di komunitas jaringan sosialku membahas tentang cinta. Tapi kali ini bukan cinta yang biasa. Melainkan "satu hati banyak cinta.."
Ya, istilah itu sering diungkapkan kekasihku, bila aku mengeluh atas waktu minim yang diberikannya untukku.

Dalam komunitas sosial ini, mereka membahas betapa tidak mudahnya menjaga hati untuk tidak melirik ke kanan-kiri.
Saya jadi teringat judul foto yang dipublikasi dengan judul "ciuman lintas rumah tangga" (seperti gambar ini) yang memampang foto artis ibukota yang bercerai karena diisukan memiliki affair dengan pengusaha negeri seberang. Dan tidak berapa lama isu ini terpampang jelas disaksikan umum dengan mata telanjang kemesraan mereka.

Ironis memang...


Tapi inilah fakta yang ada disekitar kita yang mungkin saja dilakoni atau dialami oleh kita. "Satu hati banyak cinta"

Cinta pada pekerjaan, cinta pada keluarga, bahkan cinta pada sesama...

Cinta yang kadang tidak bisa dimengerti manakala aku melihat dua orang pria memadu kasih sepanjang perjalanan bandung - jakarta.
Atau ketika menyaksikan percintaan yang dialami dua manusia yang berbeda usia 20 tahun.

Teringat kisah seorang pemuda yang mencintai dua wanita.. Dan si pria telah mengikat dirinya dalam sebuah komitmen pada salah satu dari dua wanita itu. Hingga suatu ketika dia memutuskan meninggalkan wanita satunya.

Wanita :"mengapa kamu menangis? Apakah kamu menyesal meninggalkanku?"

Pria : "Tidak, aku menangis bukan karena menyesal meninggalkanmu".

Wanita :"Lalu apa yang membuatmu menangis? Apa penyesalan atas rasa cinta diantara kita?"

Pria :" Tidak, aku tak pernah menyesal menerima rasa cinta ini. Aku menangis karena rasa syukur padaNya karena Dia mengajarkanku bagaimana seharusnya mencintai hambanya".

Apakah suatu kesalahan atau membawa berkah atas hadirnya banyak cinta dalam satu hati?

Ya, menjadi kesalahan bila kita tak mampu menangkap pesan dari setiap cinta yang hadir.
Ya, menjadi kesalahan bila cinta itu disalahgunakan.
Ya, menjadi kesalahan bila cinta itu dilampiaskan hanya untuk nafsu semata.

Jadi bagiku, aku sepakat dengan kekasihku bahwa "satu hati banyak cinta" bisa membawa berkah bila mampu mempertanggung jawabkan, tapi bila tidak mampu, hindari.