Aku hanyalah wanita biasa

Aku hanyalah wanita yang biasa.
Sama seperti wanita yang kamu temui di desa Mbarang
Tak ada yang berbeda diantara kami.

Aku bukanlah superwoman
Apalagi superstar ...
Lingkunganlah yang menempatkan diriku seolah aku superwoman
Bahkan terkadang dirimu juga menempatkanku seperti itu

Padahal, aku hanyalah wanita biasa

Wanita yang bisa tertawa sekaligus menangis
Wanita yang tegar dan terkadang rapuh
Wanita yang meraih kemenangan walau kadang menelan pahitnya kekalahan
Wanita yang harus tampil maskulin dibalik feminim yang tersembunyi
Wanita yang hidup dikota metropolitan, padahal merindukan hijau dan damainya pedesaan

Ya... Aku adalah makhluk venus
Yang tetap membutuhkan cinta dan sayang...

Tapi aku tak bisa menunggumu terlalu lama di simpang jalan ini.
Aku memilih jalan lurus, sedangkan kamu berbelok kanan.

Tak perlu kita melambaikan tangan, seolah ini perjumpaan terakhir...

Saat ini, kita memilih jalan yang terbaik dihadapan kita
Tak ada yang salah...
Tak ada yang benar...
Keyakinan ini, kita bawa bersama ...

Tapi ingatlah...
Aku hanyalah wanita biasa...
Yang tetap membutuhkan cinta dan sayang
Yang tetap mengharapkan hadirmu
Walau kita tak lagi berjalan seiring