Bagaimana dengan pendidikan tinggi?
Komersialisasi perguruan tinggi negeri dengan alih-alih nama badan hukum membuat banyak orang tua yang menghentikan melanjutkan pendidikan anaknya ketingkat yang lebih tinggi. Apalagi bila mereka sekolah dari beasiswa ke beasiswa. Tidak mengherankan , seorang Sri Mulyani pun dibuat pusing dengan mahalnya kuliah yang mencapai ratusan juta. Baca di Jawa Pos.
Lalu dimana tanggung jawab pemerintah? Kemana dana 20% yang dianggarkan untuk menekan biaya pendiikan? Sejauh mana pemerintah memperhatikan penerus bangsa ini?
"Ini tahun kedua , saya terlibat di acara volunteer "Beasiswa ITB untuk Semua". Kami biasanya menyingkatnya dengan nama BIUS.
BIUS merupakan program penjaringan bibit unggul anak-anak SMA/Madrasah Aliyah/STM yang memiliki kemampuan akademik yang baik. Bibit unggul ini tentunya difokuskan kepada siswa keluarga tidak mampu secara ekonomi. Tahun 2009 BIUS menjaring 40 penerima beasiswa. Dana BIUS diperoleh dari sumbangan perusahaan ataupun per-individu yang ingin berpartisipasi dalam memajukan dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
BIUS menjadi program yang unik di ITB karena beasiswa ini tidak hanya membebaskan biaya kuliah tetapi memberikan biaya hidup. Tidak mengherankan peminat yang ingin mendapatkan beasiswa ini ditahun 2009 mencapai 2300-an anak. Pada tahun 2009, penjaringan melalui sistem ujian terpusat ITB di Bandung, sedangkan tahun 2010 ini , BIUS menggunakan sistem ujian saringan di daerah atau lebih dikenal dengan nama Penelusuran, Minat, Bakat, dan Potensi (PMBP-ITB daerah). Jadwalnya sebagai berikut :
No. | Wilayah Asal SMA | Tanggal Ujian | Lokasi Panitia Lokal |
1. | Luar Jawa, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur | 13 - 14 Maret 2010 |
|
2. | DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat | 27 - 28 Maret 2010 |
|
3. | Doha, Qatar | 3 - 4 April 2010 |
|
Baca cerita, suka duka para penerima BIUS 2009 disini.
tascha,
ReplyDeletesukses dengan kegiatan BIUS nya ya...
moga sumbangan terus mengalir.