Quote today : "When you're committed to something, you must really do it, whatever it takes, you accept no excuses, only results. That is commitment.”

Dago = Mengingatmu

Siang teriknya matahari dan hembusan angin, mengiringi langkahku sepanjang jalan Dago, Bandung. Tujuanku ingin ke salah satu bank yang ada dijalan itu. “Ah, rupanya aku harus nyebrang lagi”, gumanku sambil memandang mobil dan motor berseliweran seperti lalat yang mengerumuni sampah di dekat rumahku. 1 menit, 2menit sudah berlalu, aku masih juga di tepi jalan menunggu lalin yang tidak putus-putusnya ini. Tiba-tiba aku mencium aroma yang mengingatkanku pada seseorang. Hmm.. aroma ini, nikmat sekali rasanya. Ku balikkan badan dan menghampiri pramusaji yang mempersilahkan aku menyantap menu apa saja yang terhidang pada etalase toko itu. Sruuppp, teh hangat dan secuil molen khas toko ini. Nikmat sekali.


“Glekkk… glekkk”, rasa tersedak ini nyaris memuntahkan apa yang sedang kunikmati. Tiba-tiba wajah orang itu hadir begitu saja. Sebut saja namanya Bagas. Aduh, klo dia tau aku sedang di toko ini, pasti SMS akan masuk tiap 5 menit sekali, “Mpok, jangan lupa ya, molen pesananku… Dah lapar nih, pengen makan“. Rasanya , hape Bagas pasti punya software canggih yang bisa mengirimkan pesan singkat ke diriku tiap 5 menit. Erghhh……

Tapi nikmat juga rasanya, bila melihatnya menyantap 1 kotak molen itu sendirian. Rasanya ada kenyamanan dan kepuasan mengabulkan keinginannya dengan molen pisang keju itu.

“Mba e, kok g ada di kantor? lunch break dimana sih? kok g ngajak-ngajak diriku?”, akhirnya sms dari Bagas diterima juga.
“Sori Gas, gw diluar, ada perlu.”, jawabku.
“Keperluan apa? Di daerah mana?”
“ Dago “, jawabku singkat.

Skat mat. Waduh, moga otak Bagas lagi konslet, dan tidak mengingat toko ini punya cabang di jalan Dago. “Mpok yang baik hati dan paling cakep serumahnya, klo kagak salah tadi smsnya lagi di dago ya, boleh nitip sesuatu g? “ Tuh kan, benaran skak mat, mati langkah nih. G bisa nolak lagi, g kuat di pelototin saban hari di kantor. Bisa-bisa kerjaan kantor g kelar karena sindiran Bagas yang g kenal waktu.
“Oke Gas, ntar gw belikan”, sms terakhirku padanya terkirim sudah.

Bagas..Bagas... Mengapa ya begitu mudah mengingatmu hanya karena aroma molen ini ya?
Hmm… pada penasaran pengen liat wajah Bagas klo sedang melahap makanan kesukaannya?
Gimana...Sekarang tau kan perasaan gw, betapa g teganya menolak permintaannya klo dipasang wajah kayak gini? :)

4 comments:

  1. tru setori ato rekayasa itu bu Natasha..itu dulu temen ibu ya... duh kasian bnr..si bagasnya yg kasian.. mendapat cobaan punya temen seprti bu natasha.. :D

    ReplyDelete
  2. piye toh, anonymous bonie...
    justru dia beruntung bertemu dengan saya. Bayangkan aja, mana ada yang mengingat dirinya setiap menyantap molen, kecuali aku... :)

    ReplyDelete
  3. Nat,
    who is that? that is who
    halah.. TA banget sih...

    Kayaknya wajahnya kok beda ama yang loe kenalin dulu ya?

    ReplyDelete
  4. kapan-kapan ke bandung aaaaah..
    ke matahari cikapundung ajah..
    blanja buku seken luar nagri..

    ReplyDelete

dear sahabat ....
thanks to respond my article in "It's my World". Hopefully, your feedback can make the contents of this site more meaningful. Sincerely, - nhirany -

 

© 2009-2016 Copyright N.Hirany. All Rights Reserved.

created by e.n.h.a ~ credits