unbeliavable, it's you

Unbeliavable ….

Tahun 2009 saja, gue baru bisa mempostingkan  artikel  sebanyak 39 buah, sedangkan dua bulan pertama tahun 2010 artikel yang berhasil gue posting  sebanyak 29. Selisihnya hanyalah 10 posting-an. Unbeliavable nya lagi, dibulan februari 2010 ini, gue berhasil memposting 24 tulisan. It’s crazy , isnt it?

Bagaimana ini tidak gila rasanya, artinya setidaknya 1-2 hari dibulan februari ini gue akan release satu tulisan. Produktif banget g sih diriku. *narsis mode is on* Gue bayangkan, bila ini angka dalam bisnis, maka bisnis itu berkembang dengan skala eksponensial.

Melamun punya melamun, pikir punya pikir, How come it happened to me?

Pikiranku terhenti pada salah seorang teman virtual yang gue kenal tahun lalu. Namanya Lintang.Dia mengklaim dirinya sebagai seorang blogger. Dari Lintang lah gue mengenal adanya kegiatan Djarum Black yang mengapresiasi karya para blogger melalui ajang Autoblackthrough – Black Blog Competition. Sebagai sesama wanita, gue cukup salut dengan Lintang. Pekerjaanya sebagai blogger, membuatnya melangla buana ke berbagai negeri sedangkan waktu untuk keluarganya tidak berkurang sama sekali. Profesi yang menarik bukan?

Asik juga ya, hanya duduk dibalik layar LCD 15 inci, mengendalikan seluruh bisnis dari keyboard 83 tuts ini. Semua diskusi dilakukan via YM, Gtalk, Hotmail, Skype, dan dokumen cukup dikirim lewat email, sedangkan barang produksi? Ah gampang, banyak jasa forwarder online yang bisa dimanfaatkan.

It’s unbeliavable, dunia internet membuat dunia ini semakin kecil saja.

Ok, back to me again.

Hasutan Lintang mengikuti kompetisi ini memaksa gue menulis kembali. Ya.. menulis seperti waktu gue masih kecil. Dulunya medianya di buku, sekarang pindah ke blog.
Hasilnya, angka fantastis lebih dari 20 artikel dalam 2 minggu. Fiuhhh... percaya g percaya, gue bisa punya energi seperti ini.

Lama kelamaan asik juga ya, melihat sekeliling kita, berimajinasi, mengolahnya dalam kaitan kata dan kalimat, meramu menjadi suatu cerita, yang mungkin bisa atau tidak bisa dimengerti bagi pembacanya. Bagiku, sesuatu yang muncul dibenakku, meloncat-loncat, menari-nari, terkadang kudendangkan, terkadang hanya bisa kurasakan, kini gue tau cara menyalurkannya.

Segera gue kontak Anto dan Daru, meminta mereka mengajarkanku teknik menulis yang baik. Dua sahabatku ini sama-sama penulis handal. Satu penulis yang berprofesi sebagai jurnalis, sedangkan Daru sebagai penulis novel terkenal. Mereka tidak hanya memberikan buku teks yang harus kupelajari, tetapi setiap tulisanku mereka kritisi. Kamsiah...kamsiah..

“Piala ini, pertama-tama saya ucapkan alhamdulillah, puji syukur kepadaNya karena memberikan kesehatan dan energi untuk menyelesaikan tulisan-tulisan ini. Kupersembahkan karya ini kepada ayah-ibu tercinta, saudara-saudariku, kekasih hatiku yang tidak pernah mengeluh waktuku terbagi dengan menulis, kepada Lintang atas hasutan positifnya, kepada Anto dan Daru yang mengajarkan bagaimana harus menulis yang benar, kepada Steve, Boni, Puchan, Adi, Uli dan para sober Black Community yang telah memilih saya sebagai pemenang. It’s unbeliavable, It happens because of you all. I love you full”, sambutku pada acara perhelatan Black Blog Competition.

Plok …..
Satu tamparan mendarat di pipi kiriku.
”Wadawww....  apaan tuh!!!", kagetku
”Bangun cuiy, molor aja kerjanya. Tuh dari tadi loe ngigau nyebutin kemenangan piala lah, nyebut bokap-nyokap, nyebutin nama-nama yang gue g kenal lah. Menang piala apa si neng? Kok nama gue g  loe sebutin? ”, kata Risa teman sekamarku.

”Ah, sialan... gue cuman mimpi toh. Padahal terasa nyata gue mengenggam tropi itu”, umpatku dalam hati.

“Masa sih Ris, nama loe g ada? Loe sih, kecepatan nampar gue. Kalau gitu gue lanjutin lagi molornya ya, kali aja nama loe muncul setelah ini”

"Ah Raniiiiiiiiiiiiiiiiiiii, bangun, jatah loe nyuci nih"

Anda tidak akan pernah menyadari , betapa besarnya kekuatan jaringan pertemanan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki jika hanya bila Anda mampu mengelolanya. Terimakasih sahabat...