Tak jemu kupandangi wajah di wallpaper macbook pro 13” - ku. Ya, sejak hobi memotret kutekuni 4 tahun silam, kumemilih menggunakan brand komputer dengan apel tergigit ini dalam mengolah data digitalku.
Bertambah satu wajah yang menjadi penyemangat dalam hidupku. Usahaku bersama Dimas menghadirkannya di dunia penuh panggung sandiwara ini tidaklah mudah. Kami memberinya nama Radhityo Eka Nasution.
Tyo kecilku harus kutinggal dirumah untuk urusan seminar di negara singapura. Hanya 2 hari disana, rasanya rindu memeluknya sudah menusuk hingga ketulangku.
Sayang sekali dia belum bisa berbicara, hanya foto ini yang mampu mengobati rasa rinduku.
Hadirnya Tyo berkat kasus Sissy yang kutangani. Aku akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari dunia akademisi dan memilih mendampingi Dimas. Walau Sissy berhasil memegang janjinya padaku, tapi sejak Noah tinggal bersamaku selama satu minggu, ku jadi memahami, apa yang sebenarnya kubutuhkan. (baca disini mengenai Sissy).
Sambil menunggu waktu boarding, di ruang executive lounge kunikmati expresso dan 1 buah sweet cookie sambil menyelesaikan bahan presentasiku agar terlihat lebih sempurna.
Dari balik monitorku, sesosok pria duduk tepat berada 45 derajat dari arah monitorku. Jarak kami hanya terpisah 4 buah kursi panjang, tak lebih dari 10 meter, tapi bisa kucium aroma djarum black menthol yang dihirupnya. Hmm, apa exhaust ruangan ini tidak berfungsi ya hingga aroma rokoknya bisa sampai kesini?
Pria dengan pakaian casual menggunakan topi hitam bertuliskan ”black community” rupanya sedang asik memainkan BB-nya. Postur tubuhnya yang atletis, terlihat jelas dia terbiasa menggerakkan badannya.
”Sayang, ayah janji tidak akan lama meninggalkanmu. Sekembali dari bisnis di Singapur ayah akan temanin Keikei bermain dan belajar ya ”
Pembicaraan yang mesra antara ayah dan anak.
Hmmm... suatu saat aku dan Tyo akan seperti ini. Kuraih gelas expressoku mendekati pria ini untuk mengisi kembali isi gelasku.
”Mama sudah pulang Keikei? Ya sudah, kalau belum Keikei makan dulu ya. Jangan lupa mandi dan tidur siangnya sayang. Nanti pulang , ayah bawakan hadiah buat Keikei ”, jawabnya dengan nada mesra.
Hmm... Keikei... nama ini mengaitkan pada sesosok nama pria, Barry. Apakah ini pria yang sama yang kukenal melalui dunia internet?
Sepanjang menuangkan racikan expresso, aku lebih memperhatikan pria yang sekarang berjarak dua meter disampingku ini. Dari jarak ini, tercium fragrance yang kukenali, CK man. Dia pandai merawat dirinya, terlihat dari wajahnya yang bersih, dengan bekas balutan kumis dan janggut yang baru dipotong. He looks cute.
Mungkinkah ini Barry?
Bagaimana cara aku mengetahui inilah dia, Barry?
Pria yang berjanji akan menemuiku 2 tahun sejak ia membatalkan janjinya dahulu. (baca disini)
Aku juga sudah kehilangan kontak dengannya sejak hapeku hilang. Hanya alamat email yang kupunya....
Ahaaaa... ini dia, alamat emailnya.
Kulihat jam silver ditanganku, ”okay, aku masih punya waktu 5 menit untuk menulis email untuknya, bila dia my Barry, maka saat ini juga aku bisa melihat ekspresinya dari sini”.
Hai Barry,
Semoga alamat imel ini masih kamu gunakan
Kaget ya, terima emailku
Bagaimana kabar Keikei? Mestinya gadis kecilmu sudah mulai bermain di kindergarten. Dia pasti sangat cantik
Barry, maaf aku tidak menghubungi kamu sejak pembatalan pertemuan waktu itu.
Kupikir menunggu 2 tahun untuk bertemumu bukan waktu yang lama.
Dan tanpa dinyana, ku tak perlu menunggu waktu selama itu.
Tadinya ku ingin menyapamu, tapi tak jadi saya lakukan.
Karena kubiarkan janjimu padaku tetap kamu penuhi ...
Artinya 3 bulan lagi kamu akan menghubungiku kan?
Btw, Saranku, kamu akan terlihat lebih casual lagi bila menggunakan sepatu kats dibandingkan pantofel.
Atau bila ingin terlihat sebagai businessman, semoga kamu tak lupa membawa jas dalam tasmu.
Oh yeah, for you next trip to Singapore, don’t forget to take Keikei to see Universal Studio there.
She’ll love this place.
Okay Barry, I’ll see you in next 3 months and love your fragrance CK man.
~ Raya ~
- message is sent –
Ku menghitung mundur dari 10 … 9 … 8 … 7…. 6.. 5… 4… 3… 2… 1…
Oughhhhh, pria didepan itu tidak membuka Bbnya. Hmm.. so I do something stupid.
“ Kepada para penumpang Garuda dengan nomor penerbangan GA 830 tujuan Singapore, Anda dipersilahkan memasuki ruangan tunggu. Dear passengger Garuda Indonesia Airways …………………. “
That’s my flight. Kumatikan laptop dan melupakan apa yang baru saja terjadi.
Tiba-tiba pria misterius yang dari tadi kuamati, tersentak. Dia berdiri mendadak, memainkan dengan cepat keypad BBnya. Ntah apa yang ditulisnya, tetapi sesuatu yang sangat penting.
Rupanya aku duduk berdampingan dengannya. Dia di 2B, dan aku di seat 2A.
Aku memilih berada di dekat jendela agar bisa menikmati pemandangan saat landing nanti.
Yaaa... aku suka melihat sebuah kota dari atas pesawat.
Masih sempat terlintas dalam benakku, bila nanti kami harus berkenalan dan dia menyebutkan nama Barry,
Hmmm... nama apa yang harus kukatakan ya?
Sesuai aturan penerbangan internasional, maka seluruh alat eltrnok yang memancarkan gelombang ataupun dapat mengganggu navigasi penerbangan harus dimatikan.
Kuraih Onyx-ku yang terbungkus leather case berwarna putih,
Kulihat 2 logo email masuk di Onyxku, dan kubuka salah satu email
Dear Raya,
U’re really suprised me.
Are you the same flight with me now?
Barry
Oh my God,
Ku tersenyum lebar sambil menatap ke luar jendela, ”kutahu peran apa yang harus kulakukan sekarang ..... ”
Quote today :
Kupenuhi janjimu ....
Posted by
Natasha
on Sunday, 21 February 2010
Labels:
BLACK blog,
short STORY
:)
:(
:))
:((
=))
=D>
:D
:P
:-O
:-?
:-SS
:-f
d(
:-*
b-(
h-(
g-)
5-p
y-)
c-)
s-)
d-)
w-)
:-h
:X
Show Emoticons
Sya,
ReplyDeleteMembaca 3 short story kamu seperti sinopsis film. Tapi film apa ya?
Klo abang bukan kuli tambang, mungkin abang dah minta u sebagai scriptwriter utk film ini hahaha...
abanggggggggggggggggggg.....
ReplyDeleteCepat pulang,
So many stories i wonna share.
Jangan kelamaan lah jadi kuli asing disana. Disini juga masih banyak yang bisa di bor... :)