Dalam kurun 2 minggu terakhir ini, my twit penuh dengan quote #tolakRPM
Tidak hanya di twit, info Black in News tidak kalah sengitnya membahas tentang hal ini.
Yah, sejak gw tidak memiliki akses ke tv, media social network dan news portal menjadi salah satu tujuanku mencari info. Itupun gw lebih sering mengakses berita pertama kali lewat twitter.
Oke, kembali ke #tolakRPM .
Simbol menggunakan warna merah dan kuning dengan cap 5 jari ini mengingatkanku pada logo serupa dengan logo yang kami pakai ditahun 2008 “reformasi untuk rakyat”.
Logo yang hanya cap jari berwarna merah putih ini, mampu mempersatukan elemen mahasiswa dari sabang sampai merauke, menuntut adanya reformasi kepemimpinan.
Kali ini, para netters , pengguna ataupun penyelenggara yang memakai fasilitas internet, melakukan hal yang sama terhadap rancangan peraturan menteri kominfo atas "konten multimedia."
Sesaat setelah gw menerima file berisi RPM ini, gw hanya bisa geleng-geleng kepala.
Apa bisa aturan seperti ini ditegakkan ya?
Menurut pasal 3 nya konten multimedia yang dimaksud adalah konten pornografi ataupun konten yang mengandung unsur kesusilaan.
Oke lah, pasal ini bermaksud melindungi dan membatasi akses kepada kelompok usia tertentu walau undang-undang pornografi juga sudah ada. Ini aja laksanakan dulu bos, tidak usah keluarkan aturan yang lain.
Tetapi membaca pasal-pasal yang terkait dengan penyelenggara, wah ini dia ... bikin kepala gw geleng-geleng dah kayak orang triping.
Nih yang ngerancang aturan apa tidak mikir bagaimana cara membatasi konten yang ada di media micro blogging atau social network seperti twitter, plurk ataupun kaskus?
Daripada sibuk membatasi konten multimedia, kenapa g mencoba meng'create' manusia-manusia Indonesia yang akan mengambil alih dan meneruskan kepemimpinan mereka ya?
Kira-kira para pejabat kita sudah membaca aturan main penyelenggara konten multimedia di dunia internasional g ya?
Jadi tidak perlu merasa aneh bila SBY menyampaikan tegurannya seperti dilansir di kompasdotcom walaupun pak menkominfo mengatakan belum menerima draft RPM ini.
Syukur, Alhamdulillah #tolakRPM ini, begitu kompasdotcom menuliskan di page ini.
Aya-aya wae negeriku ini, sambil kuhabiskan batang terakhir Djarum Black Slimzku.
Jadi kangen Gus Dur dengan slogan "gitu aja kok repot" >
tapak 5 jari jadi ingetin balibo 5..
ReplyDeleteaku suka artikel ini