Membaca, menulis dan tidur.
Ketiganya merupakan aktivitas yang gw doyani.
Bahkan untuk kegiatan terakhir, gw bisa melakukannya lebih dari 8 jam sehari Terlalu ....
Tetapi sejak gw kembali menjadi skilled labour (jiahhhh ngakunya knowledge),ketiganya menjadi tak beraturan kulakukan.
Wiken pun tidak menjadi jaminan bahwa kubisa melakukan ketiganya.
Langkah terakhir terpaksa kutempuh, mencuri waktu (bahasa lain dari optimalisasi waktu).
Bayangkan, dari 24 jam waktu yang kupunya, 5-6 jam kan kuhabiskan sambil mengukur panjangnya perjalanan. Tidurpun tinggal 3-4 jam sehari. Waktu yang bisa kupakai adalah 5-6 jam itu.
Sekarang, kumenjadi bagian dari komunitas yang tertidur dalam bis. Walau sempat terpejam 5-15 menit (lama amat yahh..), nikmat juga rasanya bila terbangun. Seperti menggantikan waktu tidur 5 jam yang hilang.
Terkadang juga kuterlihat seperti esmud yang memainkan berry hitamnya seolah-olah chat, padahal aku sedang menulis. Bila keadaan tidak memungkinkan maka kutuliskan dalam kepalaku (ahh, kenapa tak miliki record player aja ya? ).
Bila waktu memungkinkan, kumembaca buku yang juga belum kutamatkan, padahal isinya hanya 300 lembar, ukuran A5.
Membaca, menulis dan tidur
Adalah my precious time when I can relax my minds, my body and my soul…
Membaca, menulis dan tidur …..
Menjadi kegiatan yang mahal kulakukan dengan waktu sempitku.
Malang memang nasibku, tapi gw harus berdamai dengan keadaan ini ....
So, maafkan gw bila setiap wiken selalu menolak ajakanmu.
Semoga sekarang kau mengerti alasannya
Kalau kata panggilan aku ya harus konsisten aku, kalau gw ya harus konsisten pula gw....
ReplyDeletejadi teruslah menulis.....
dear dunia fana,
ReplyDeletethanks banget dah ingatin. Biasanya emang dua kata itu sering ku pake "gw" dan "aku/ku".
Cuman jarang ku sandingkan dalam 1 tulisan.
ERgggghhhh... terlewat di bagian ini.
Makasih bangettttttttt kritik dan sarannya ....
:)
Rany